Senin, 11 Februari 2013

Cara Bikin Puisi ala Harun

Sebagai guru Bahasa Indonesia, saya harus berpikir keras bagaimana membuat sebuah langkah-langkah membuat puisi untuk para siswa saya (SMP nih). padahal, sebagian besar dari mereka tidak suka menulis apalagi membaca puisi. cara yang pernah saya terapkan dan disukai oleh mereka adalah:

1. Buatlah tulisan tentang apapun. 
misalnya:
Tadi pagi ada kebakaran di pasar Kramat Jati. Pedagangnya pada berlarian menyelamatkan barang-barang. Ada juga yang mencoba memadamkan api. Ada seorang anak kecil yang nangis nyariin ibunya. Kata orang-orang sih ibunya masih terjebak di toko sepeda. Katanya lagi sih, si ibu lagi ngebeliin sepeda buat anaknya itu. Pemadam kebakaran baru datang setelah 2 jam. ibu si anak itu ditemukan telah meninggal di toko sepeda.

2. Jadikan Larik 
Tulisan di atas berbentuk paragraf. karena kita akan membuat sebuah puisi, maka paragraf tadi kita ubah menjadi larik-larik. memang sih paling enak kalau menulisnya di komputer. membuat lariknya tinggal enter.


Tadi pagi
ada kebakaran di pasar Kramat Jati.
Pedagangnya pada berlarian
 menyelamatkan barang-barang.
Ada juga yang mencoba memadamkan api.
Ada seorang anak kecil yang nangis nyariin ibunya.
Kata orang-orang sih
ibunya masih terjebak di toko sepeda.
Katanya lagi sih,
si ibu lagi ngebeliin sepeda buat anaknya itu.
Pemadam kebakaran baru datang setelah 2 jam.
ibu si anak itu ditemukan telah meninggal
di toko sepeda.

3. Hilangkan Imbuhan
Untuk menjadi sebuah puisi yang lugas. kita dapat menghilangkan imbuhan yang ada di larik-larik di atas
Imbuhan yang dihilangkan adalah imbuhan yang jika tidak ada maka tidak mengubah arti. Imbuhan yang dihilangkan bisa awalan atau akhiran

Tadi pagi
ada kebakaran di pasar Kramat Jati.
Pedagangnya pada berlarian
menyselamatkan barang-barang.
Ada juga yang mencoba mempadamkan api.
Ada seorang anak kecil yang nangis nyariin ibunya.
Kata orang-orang sih
ibunya masih terjebak di toko sepeda.
Katanya lagi sih,
si ibu lagi ngebeliin sepeda buat anaknya itu.
Pemadam kebakaran baru datang setelah 2 jam.
ibu si anak itu ditemukan telah meninggal
di toko sepeda.

4. Hilangkan Kata
Hilangkan kata-kata yang dirasa tidak perlu. Ingat, penghilangan kata harus tidak mengubah arti secara keseluruhan.

Tadi pagi
ada kebakaran di pasar Kramat Jati.
Pedagangnya pada berlarian
selamatkan barang-barang.
Ada juga yang coba padamkan api.
Ada seorang anak kecil yang nangis nyariin ibunya.
Kata orang-orang sih
ibunya masih terjebak di toko sepeda.
Katanya lagi sih,
si ibu lagi ngebeliin sepeda buat anaknya itu.
Pemadam kebakaran baru datang setelah 2 jam.
ibu si anak itu ditemukan telah meninggal
di toko sepeda.

5. Ganti Kata
Untuk mendapatkan efek puitis, maka kita dapat mengganti kata-kata pada larik di atas dengan kata-kata yang lebih puitis. Penggantian kata dapat menggunakan sinonim, istilah dengan arti yang sama, atau majas.

pagi (bisa diganti: kala fajar menyapa, dini hari, ketika ayam berkokok, azan Subuh selesai, dll.)
Kebakaran di pasar Kramat Jati.
Pedagangnya berlarian (bisa diganti: berhamburan, blingsatan, panik, kocar-kacir, berderai, dll.)
selamatkan barang-barang.
Ada yang coba padamkan api (bisa diganti: bara nyala, panas raya, mega merah, dll.)
seorang anak kecil nangis nyariin ibunya (bisa diganti: bundanya, emaknya, mamanya, induknya, dll).
Kata orang-orang (bisa diganti: mereka, penonton, saksi, dll.)
ibunya terjebak di toko sepeda.
Katanya lagi
si (ganti sang) ibu lagi ngebeliin (ganti: sedang membelikan) sepeda buat anaknya (bisa diganti: buah hatinya, permata hidupnya, klangenannya, dll) itu.
Pemadam kebakaran datang setelah 2 jam.
ibu itu ditemukan meninggal (bisa diganti: tak bernyawa, tewas, gsong, terbakar, dll)
di toko sepeda.

 MENJADI

Kala fajar menyapa
Kebakaran di pasar Kramat Jati.
Pedagang blingsatan

selamatkan barang-barang.
Ada yang coba padamkan bara nyala 
seorang anak kecil nangis cari bundanya

Kata mereka
ibunya terjebak di toko sepeda.
Katanya lagi
Sang ibu sedang membelikan sepeda tuk permata hidupnya itu.
Pemadam kebakaran datang setelah 2 jam.
ibu itu ditemukan meninggal
di toko sepeda.

6. Ubah Susunan Kalimat
Susunan kalimat bisa diubah dengan menempatkan kata predikat setelah subjek (inversi)

Kala fajar menyapa
Kebakaranlah di pasar Kramat Jati.
Pedagang blingsatan (ganti susunan menjadi "blingsatan pedagang")
selamatkan barang-barang. (ganti "barang-barang diselamatkan")
Ada yang coba padamkan bara nyala
seorang anak kecil nangis cari bundanya.
Kata mereka
ibunya terjebak di toko sepeda. (ganti, "di toko sepeda ibunya terjebak")
Katanya lagi
sang ibu sedang membelikansepeda tuk buah hatinya itu.
Pemadam kebakaran datang setelah 2 jam. (ganti,"Dua jam berlalu, pemadam kebaran datang baru")
ibu itu ditemukan meninggal (ganti, "meninggallah sang ibu.")
di toko sepeda.

menjadi

Kala fajar menyapa
Kebakaranlah di pasar Kramat Jati.
Blingsatan pedagang
Barang-barang diselamatkan
Ada yang coba padamkan bara nyala
seorang anak kecil nangis cari bundanya.
Kata mereka
Di toko sepeda ibunya terjebak
Katanya lagi
sang ibu sedang membelikan sepeda tuk buah hatinya itu.
Dua jam berlalu, pemadam kebaran datang baru
Meninggallah sang ibu
di toko sepeda baru

7.  Baca lagi puisi yang sudah jadi. jika masih ada yang perlu ditambah atau dikurangi atau diganti... ya gpp, itu kan bikinan kita sendiri.
8. Edit lagi dari langkah pertama
9. Beri judul yang sesuai
Untuk  puisi di atas, saya beri judul "Toko Sepeda Baru"

demikian, semoga bermanfaat. (hroen20,farfur)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan