Rabu, 22 Mei 2013

Pelajaran Bahasa Indonesia: Anekdot 6

Anekdot Bikin Cair Kelas
Mengajar Menyenangkan Pelajaran Bahasa Indonesia
oleh: Hari Untung Maulana





ANEKDOT
MENCERITAKAN TOKOH IDOLA

Menceritakan tokoh idola adalah sebuah cara bagi pendidik agar para siswa dapat mengambil keteladanan dari tokoh tersebut. Diharapkan prestasi yang dicapai oleh tokoh dapat memotivasi siswa dalam menghadapi kehidupan.
Berikut adalah sebuah anekdot yang dapat guru ceritakan di depan kelas.
Segera, setelah diumumkan sebagai Gadis Indonesia 2008, Cacamarica Heihei dirubung oleh wartawan.
Wartawan        :  “Apa yang pertama kali akan Anda lakukan setelah Anda mendapat predikat Gadis Indonesia 2008
Cacamarica      :  “Saya akan segera menemui tokoh idola saya.”
Wartawan        :  “Tokoh idolanya siapa, Mbak?”
Cacamarica      :  “Pangeran Diponegoro!”
Wartawan        :  “Lho Pangeran Diponegoro kan sudah meninggal, Mbak.”
Cacamarica      :  “Apa!! Kapan meninggalnya. Kok saya tidak tahu!”
Wartawan        :  “Meninggalnya sudah lama Mbak, 1830.”
Cacamarica      :  “1830… Habis maghrib dong!”
Wartawan        :  “Capai Deh”


ANEKDOT
KATA  KAJIAN

Kata kajian adalah kata yang biasa dipakai untuk kepentingan kajian suatu keilmuan. Nama lain kata kajian adalah kata ilmiah, karena seringnya digunakan dalam karya tulis ilmiah dan pertemuan-pertemuan ilmiah seperti rapat, seminar, dan sidang.
Salah satu contoh kata kajian adalah Almamater. Kata almamater tidak populer dikhalayak orang ramai. Biasanya orang awam akan menyebut perguruan tinggi sebagai kata populernya.
Sebelum memberikan contoh almamater sebagai kata kajian cobalah untuk menceritakan anekdot ini.
Seorang pembantu rumah tangga tiba-tiba menemui majikan perempuannya sambil menangis. Sang nyonya bingung. “Ada apa Jah?
“Maaf nyah, tadi saya mendengar Bapak berbicara lewat telepon. Kemudian terburu-buru masuk kamar dan memasukkan pakaiannya ke dalam koper. Sepertinya dia akan menemui pacar lamanya.”
“Apa, pacar lamanya? Sewaktu kamu dengarkan, apakah tanpa sengaja Bapak menyebut nama wanita itu?”
“Iya nyah, jelas sekali, Bapak menyebut nama wanita itu Alma…Alma Mater.” Jawab Ijah bangga
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan