Senin, 10 Juni 2013

Yang Kuingat: Permainan Tradisional 3

GAMBARAN

Masih ada gak sih? hari gini, di tengah menjamurnya play station, komputer, dan zona-zona game di supermarket. Masih ada gak ya, yang mainin gambaran.?
Gambaran adalah permainan kartu dari kertas yang bergambar tokoh-tokoh yang disukai anak... zaman dahulu sih gambarnya saint saiya, satria baja hitam, megaloman, voltus, gaban sarivan, dll. hari gini gambarnya mungkin ipil dan upil.
Mendapatkannya gampang banget, tinggal cari botol bekas, atau bersi bekas kemudian ditukarkan pada abang-abang yang bawa gerobak yang isinya mainan anak-anak dan barang-barang bekas.
Selain gambar, disisi depan biasanya ada angka-angka 1-99 dan di sisi belakang bergambar rambu-rambu lalu lintas atau polos.

Permainan Tradisional Gambaran: Potong Roti
Setumpuk gambaran dikocok oleh bandar. Kemudian diletakkan di lantai dan dibagi menjadi sejumlah pemain. Pemain bebas memilih dan bebas membuka tumpukan yang dia mau. sebelumnya pemain harus meletakkan sejumlah gambaran sebagai taruhan (hadwuh!).

Pemain dengan angka di bawah angka bandar, maka gambaran taruhannya akan diambil bandar. sedangkan pemain yang angka gambarannya di atas bandar. maka bandar akan membayar sejumlah gambaran yang ditaruhkan.

Permainan Tradisional Gambaran: Lemparan
Jumlah pemain bisa sebanyak mungkin
disepakati dulu, yang kalah harus bayar berapa gambaran pada yang menang.
Setiap pemain menyerahkan gambaran yang dianggap sebagai jagoan.
Salah seorang pemain melempar gambaran jagoan
gambaran yang menghadap ke bawah dianggap kalah
gambaran yang menghadap ke atas diangap pemenang
jika yang menang masih banyak, maka dilempar kembali sampai mendapat satu pemenang
pemain yang kalah membayar sesuai kesepakatan.

Permainan Tradisional Gambaran: Tepokan
Jumlah pemain hanya dua orang
setiap pemain memilih satu gambaran jagoan
kemudian meletakkan gambaran jagoan di telapak tangan
lalu kedua pemain menepokkan telapak tangannya
gambaran yang jatuh dalam posisi gambar di atas maka dialah pemenangnya.

Eh, ini cikal bakalnya judi bukan ya? atau Cikal bakalnya prinsip ekonomi?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberi masukan